Friday, March 9, 2012

Studi Kasus: Bangunan Hasil Akulturasi


            Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus, yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya. Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akulturasi sama dengan kontak budaya yaitu bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya.


           Berikut adalah beberapa contoh bangunan hasil akulturasi:


Restoran & Bar Hotel Mustika
 Restoran dan Bar adalah salah satu bangunan hotel terbesar di kota Tuban yaitu Hotel Mustika juga merupakan perpaduan bangunan adat yang unik. Pada atap depan bangunan nampak jelas perpaduan bangunan Jawa dan Cina.






Kwan Sing Bio
Salah satu yang paling mencolok adalah bangunan klenteng Kwan Sing Bio. Klenteng ini jelas merupakan bangunan akulturasi dari Cina dan ciri khas kota pesisir Tuban. Sebagaimana kita tahu bahwa bangunan Klenteng pada umumnya menggunakan Naga di pintu utama sebagai lambang khas sebuah klenteng. 






Berdasarkan hasil-hasil penyelidikan arkeologis-historis dapat diketahui bahwa taman ini adalah sebuah contoh hasil akulturasi budaya yang serasi antara arsitektur tradisional lokal (Bali) dengan arsitektur Eropa dan Cina. Arsitektur Bali terlihat jelas pada motif dekorasinya berupa cerita-cerita wayang serta motif patra lainnya, arsitektur Belanda terlihat pada bentuk bangunannya yang memiliki gaya indis, dan arsitektur Cina terlihat pada pembuatan gapura masuk, kolam segidelapan, dan Bale Bundar (bale  bengong)






Sumber: http://pardedejabijabi.wordpress.com/2011/03/08/budaya-indonesia-hasil-akulturasi-budaya-hindu-budhadan-islam/
http://mustikahotel.info/tag/bukti-akulturasi-budaya/

No comments:

Post a Comment