Thursday, July 9, 2015

Sejarah Museum Seni Rupa dan Keramik

Lokasi     : Jl. Pos Kota no.2 Jakarta
Fungsi Awal     : Gedung kantor
Fungsi Saat Ini : Gedung Museum

Status     : Bangunan Cagar Budaya


Sesuai fungsi awalnya, gedung ini dibangun dengan mengakomodasi sistem tata ruang untuk kegiatan perkantoran. Rancangannya bergaya Neo-klasik, dengan delapan tiang besar di bagian depan, mengingatkan pada bangunan Romawi.
Dibangun pada 1870, berdasarkan rancangan W.H.F.H van Raders, insinyur yang bekerja di ketentaraan Hindia Belanda. Di gedung ini berkantor Dewan Kehakiman di Benteng Batavia (ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia), lembaga peradilan tertinggi pada masa Hindia Belanda. Lokasinya berdekatan dengan Stadhuis (Balai Kota, sekarang Museum Sejarah Jakarta), di sekeliling Taman Fatahillah.
Pada masa pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan beralih fungsi menjadi asrama militer. Setelah beberapa tahun digunakan sebagai kantor pemerintahan, tanggal 20 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikannya sebagai Gedung Balai Seni Rupa. Selainiitu di gedung ini terdapat pula Museum Keramik yang diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin pada tanggal 10 Juni 1977, kemudian sejak tahun 1990 resmi menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.
Di museum ini terdapat koleksi lukisan, patung, dan benda seni karya seniman-seniman Indonesia sejak 1800-an hingga sekarang, yang dapat menggambarkan perjalanan sejarah Seni Rupa Indonesia. Bahkan ada pula tembikar kuno dari masa Majapahit, sekitar abad ke-14, serta koleksi keramik dari luar negeri, antaranya dari Thailand, Vietnam, Jepang dan Tiongkok. Di bangunan bersejarah ini, sejarah seni dilestarikan.


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Seni_Rupa_dan_Keramik

Monday, June 15, 2015

Pengertian Konservasi Arsitektur

Konservasi adalah upaya yang dilakukan manusia untuk melestarikan atau melindungi alam. Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris, (Inggris) Conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan.


Konservasi :
Sebagai Konsep Proses Pengelolaan suatu tempat agar makna kultural yang terkandung terpelihara dengan baik.
Meliputi seluruh kegiatan pemeliharaan sesuai kondisi dan situasi lokal.
Konservasi Kawasan atau sub bagian kota, mencakup suatu upaya pencegahan perubahan sosial, dan bukan secara fisik saja.




Sasaran Konservasi :
  • Mengembalikan wajah dari obyek pelestarian 
  • Memanfaatkan obyek pelestarian untuk menunjang kehidupan masa kini 
  • Mengarahkan perkembangan masa kini yang diselaraskan dengan perencanaan masa lalu, tercermin dalam obyek pelestarian 
  • Menampilkan sejarah pertumbuhan lingkungan kota, dalam wujud fisik tiga dimensi. 



Ruang Lingkup Konservasi :
  • Kategori obyek konservasi : 
Lingkungan Alami (Natural Area)
Kota dan Desa (Town and Village)
Garis Cakrawala dan Koridor pandang (Skylines and View Corridor)
Kawasan (Districts)
Wajah Jalan (Street-scapes)
Bangunan (Buildings)
Benda dan Penggalan (Object and Fragments)



Manfaat Konservasi :
  • Memperkaya pengalaman visual 
  • Memberi suasana permanen yang menyegarkan
  • Memberi kemanan psikologis 
  • Mewariskan arsitektur 
  • Asset komersial dalam kegiatan wisata internasional 



Peran Arsitek Dalam Konservasi :
Internal :
  • Meningkatkan kesadaran di kalangan arsitek untuk mencintai dan mau memelihara warisan budaya berupa kawasan dan bangunan bersejarah atau bernilai arsitektural tinggi. 
  • Meningkatkan kemampuan serta penguasaan teknis terhadap jenis-jenis tindakan pemugaran kawasan atau bangunan, terutama teknik adaptive reuse 
  • Melakukan penelitian serta dokumentasi atas kawasan atau bangunan yang perlu dilestarikan. 

Eksternal :
  • Memberi masukan kepada Pemda mengenai kawasan-kawasan atau bangunan yang perlu dilestarikan dari segi arsitektur. 
  • Membantu Pemda dalam menyusun Rencana Tata Ruang untuk keperluan pengembangan kawasan yang dilindungi (Urban Design Guidelines) 
  • Membantu Pemda dalam menentukan fungsi atau penggunaan baru bangunan-bangunan bersejarah atau bernilai arsitektural tinggi yang fungsinya sudah tidak sesuai lagi (misalnya bekas pabrik atau gudang) serta mengusulkan bentuk konservasi arsitekturalnya. 
  • Memberikan contoh-contoh keberhasilan proyek pemugaran yang dapat menumbuhkan keyakinan pengembang bahwa dengan mempertahankan identitas kawasan/bangunan bersejarah, pengembangan akan lebih memberikan daya tarik yang pada gilirannya akan lebih mendatangkan keuntungan finansial.



Sumber : http://koentjoro7.blogspot.com/2013/04/pengertian-konservasi-arsitektur.html

Monday, February 9, 2015

Kritik Normatif

Kritik normatif adalah suatu norma yang didasarkan pada model yang digeneralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik.


Ruang Pertunjukan
Objek kritik normatif  yang saya gunakan adalah Planetarium dan Observatorium Jakarta, di mana objek ini termasuk salah satu tempat pemutaran film yang memiliki beberapa karakteristik yang hampir sama dengan tempat pemutaran film lainnya.

Planetarium dan Observatorum Jakarta ini termasuk salah satu bangunan yang berfungsi sebagai tempat pemutaran film 2 dimensi dan memiliki beberapa karakteristik yang berkaitan dengan bangunan tempat pemutaran film lainnya. Berikut adalah spesifikasi dari Planetarium :
  • Ruangan berbentuk lingkaran (circular shape) merupakan standar internasional untuk mendukung pemutaran film astronomi di planetarium, teknologi proyektor khusus yang dapat berputar 360 derajat akan bekerja maksimal dan cocok untuk ruangan dengan bentuk lingkaran (circular shape). 
  • Memiliki jarak pandang sejauh 13 meter. 
  • Memiliki sudut kemiringan sebesar 3˚. Dalam keadaan sudut kemiringan ini termasuk landai pada Planetarium. 
  • Seluruh objek pemutaran film hampir memiliki sudut pandang penonton yang sama pada baris pertama 30˚, tengah 60˚ dan terakhir 110˚. 
  • Kapasitas penonton termasuk kelompok kapasitas kecil yaitu kurang dari 400 kursi, dan hanya terdiri dari satu kelas penonton. 
  • Pada sirkulasi penontonnya, yaitu sirkulasi linier. 
  • Menggunakan 1 buah proyektor Zeiss Universarium Mark IX
  • Dinding, Lantai, Speaker di Planetarium
    Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
  • Untuk material pelapis dinding, lantai dan plafonnya semua menggunakan karpet. Karena material tersebut memberikan peredaman suara yang lebih optimal. Makin tebal dan berat karpet maka makin besar pula daya serap dan kemampuannya dalam mereduksi kebisingan





Sumber : Penelitian Arsitektur pribadi (2015)

Kritik Deskriptif

Kritik deskriptif (secara prosedural) merupakan suatu bentuk Depictive Critisism yang menginformasikan kepada kita tentang bagaimana sebab-sebab lingkungan fisik terjadi seperti itu.
  • Kapan bangunan direncanakan
  • Bagaimana perubahannya
  • Bagaimana ia diperbaiki
  • Bagaimana proses pembentukannya

Objek kritik deskriptif yang saya gunakan adalah Planetarium dan Observatorium Jakarta, di mana pada tugas ini akan dideskripsikan mulai dari perencanaan hingga pengembangan yang terjadi pada objek ini.

Planetarium dan Observatorium Jakarta
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Jakarta_Planetarium.JPG
Planetarium dan Observatorium Jakarta adalah satu dari tiga wahana simulasi langit di Indonesia selain di Kutai, Kalimantan Timur, dan Surabaya, Jawa Timur. Planetarium tertua ini letaknya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Planetarium Jakarta merupakan sarana wisata pendidikan yang dapat menyajikan pertunjukan / peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda langit. Pengunjung diajak mengembara di jagat raya untuk memahami konsepsi tentang alam semesta melalui acara demi acara.

Planetarium Jakarta berdiri tahun 1964 diprakarsai Presiden Soekarno dan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1969. Di tempat ini juga tersedia ruang pameran benda- benda angkasa yang menyuguhkan berbagai foto serta keterangan lengkap dari berbagai bentuk galaksi, teori-teori pembentukan galaksi disertai pengenalan tokoh-tokoh di balik munculnya teori.

Di ruang pameran ini, ada juga pajangan baju antariksa yang digunakan mengarungi angkasa, termasuk mendarat di bulan. Beberapa peralatan lain untuk pengamatan antariksa turut dipamerkan.

Selain pertunjukan Teater Bintang dan multimedia / citra ganda, Planetarium & Observatorium Jakarta juga menyediakan sarana prasarana observasi benda-benda langit melalui peneropongan secara langsung, untuk menyaksikan fenomena / kejadian-kejadian alam lainnya, seperti gerhana bulan, gerhana matahari, komet dan lain-lain.

Pada tahun 1968, gedung beserta peralatan planetarium berhasil diselesaikan. Pada tanggal  10 November pada tahun yang sama, Planetarium dan Observatorium Jakarta diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin bersamaan dengan diresmikannya Pusat Kesenian Jakarta—Taman Ismail Marzuki

Pertunjukan Planetarium mulai dibuka untuk umum pada tanggal 1 Maret 1969, menggunakan proyektor Universal buatan perusahaan Carl Zeiss, Jerman. Tanggal 1 Maret itu kemudian dijadikan hari ulang tahun Planetarium.

Proyektor universal Carl Zeiss
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
Pada tahun 1996, Badan Pengelola Planetarium dan Observatorium Jakarta melakukan renovasi gedung sekaligus pemutakhiran peralatan pertunjukan dengan mengganti proyektor utama dengan yang lebih canggih dan dikontrol sepenuhnya oleh program komputer. Proyektor Universal diganti dengan Proyektor Universarium Model VIII, bahan layar kubah diganti dengan yang baru dan garis tengahnya dikurangi dari 23 meter menjadi 22 meter. Lantainya ditinggikan dan dibuat bertingkat. Seluruh kursi dibuat menghadap ke arah Selatan dan jumlahnya dikurangi dari 500 ke 320 kursi.

Pada tahun 2002, Badan Pengelola Planetarium dan Observatorium Jakarta mengalami perubahan status dari organisasi nonstruktural menjadi organisasi struktural berupa Unit Pelaksana Teknis di bawah Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta. Perubahan status ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 118 Tahun 2002.




Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Planetarium_dan_Observatorium_Jakarta

Tuesday, July 8, 2014

BAB IV KESIMPULAN DAN PENUTUP

Hong Kong, Shenzhen, dan Brunei Darussalam adalah tujuan dari Kuliah Kerja Arsitektur karena merupakan negara-negara maju yang memiliki ruang terbuka publik sesuai dengan tema yang diusung. Ketiganya juga memiliki perbedaan dari segi penataan dan perencanaan kotanya, karakter dari masing-masing negaranya, iklim, tempat pariwisata dan sebagainya.

Berdasarkan karakternya, lokasi tersebut dibagi menjadi 3 ruang lingkup pengamatan yang meliputi Built Environment & Building Design, Waterfront and Promenade dan  Tourism Complex & Landscape. Salah satu Tourism Complex & Landscape di Shenzhen adalah Window of The World. Ruang lingkup tersebut mencakup penataan kawasan tata ruang luar seperti bangunan penunjang, street furniture, signage, material keras dan lunak, skyline, budaya atau seni, sirkulasi dan fasilitas-fasilitas kawasan tersebut. Yang unik dari Window of The World ini adalah masing-masing landmark dari banyak negara dibuat dengan sangat detail, sesuai dengan bangunan aslinya. Hanya saja yang membedakan adalah skala yang dibuat lebih kecil dari bangunan aslinya.

Mata kuliah Kuliah Kerja Arsitektur di Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Gunadarma mengusung tema “Urban Public Places in City Development” yang dilaksanakan pada tanggal 11-15 Mei 2014 sangat bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan dan mengamati secara langsung ruang terbuka publik di ketiga negara tersebut. 

Tuesday, July 1, 2014

Window of The World, Shenzhen

"Window of the World' terletak di Shenzhen, sebuah maha karya replika keajaiban dunia dengan skala 1:1, 1:5, atau 1:15 yang memiliki luas sebesar 48 hektar. Masing-masing 'landmark' dari banyak negara di buat dengan tangan-tangan terampil serta ke semuanya merupakan karya yang apik dan sangat spesifik. Dari desainnya sangat detail serta workmanship-nya yang sangat sesuai dengan bangunan-bangunan aslinya.


Sejak resmi dibangun dan berdiri menghiasi sebuah bagian wilayah disekitar Distrik Nanshan pada tahun 1994 silam, Window of the World telah berhasil mendapatkan tempat dihati para penduduk sekitar dan sekaligus menjelma menjadi salah satu pusata wisata rekreasi taman miniatur yang begitu populer serta terkenal disepanjang wilayah kota Shenzhen.

Dimana cukup dengan hanya berkeliling didalam kawasan wisata tersebut, para pengunjung akan disuguhkan serta dimanjakan oleh pesona atau keindahan dari sederetan replika berbagai objek keajaiban dunia, warisan sejarah, hingga beberapa situs pemandangan menakjubkan dari berbagai belahan dunia.

Berdiri dengan memanfaatkan sebuah bidang area dengan luas keseluruhan yang dikabarkan mencapai lebih kurang sekitar 480.000 kilometer persegi, Window of the World hadir sebagai salah satu kawasan wisata yang sejatinya telah dilengkapi oleh ratusan koleksi replika atau miniatur dari berbagai landmark serta atraksi pertunjukan hiburan terkenal dari seluruh penjuru dunia.
\
Sederetan koleksi tersebut, juga dibagi menjadi beberapa lokasi atau zona-zona wisata yang berbeda. Mulai dari beberapa zona benua seperti Amerika, Asia, Eropa, dan Afrika, hingga beberapa zona menarik lainnya seperti Taman Patung, World Oceania, World Square, serta sebuah zona bernama International Street.


Berada disepanjang zona benua, para pengunjung akan disuguhkan oleh pesona dari lebih kurang sekitar 130 jenis koleksi replika atau miniatur berbagai jenis bangunan serta landmark terkenal. Salah satunya, yakni miniatur Menara Eiffel dari Paris.

Menara unik dengan ketinggian yang dikabarkan mencapai lebih kurang sekitar 108 meter tersebut, menjadi salah satu objek mengesankan disepanjang kawasan wisata Window of the World. Selain terlihat begitu menawan, telah disediakan pula sebuah area pada puncak menara sebagai titik bagi para pengunjung untuk dapat menikmati serta mengagumi seluruh keindahan disepanjang wilayah taman miniatur.

Terdapat pula sebuah replika atau miniatur dari salah satu gunung berapi paling terkenal dipulau Hawaii yang dirancang secara khusus agar dapat menyemburkan air dengan ketinggian lebih kurang sekitar 100 meter.

Seperti miniatur salah satu air terjun terkenal benama Niagara dengan ketinggian lebih kurang sekitar 10 meter dan lebar sekitar 80 meter, Istana Buckingham, Istana St Petersburg, Istana Versailles, Menara Pisa, Katedral Notre Dame, Acropolis, Taj Mahal, Sydney Opera House, dan masih banyak lagi. Semua replika tersebut akan memberikan sebuah pengalaman berkesan bagi siapa saja.
 International Street, sejatinya juga menjadi salah satu zona yang menawarkan banyak sekali hal-hal atau kegiatan menarik lainnya. Berada disepanjang kawan tersebut, pengunjung akan menyaksikan sederetan pusat-pusat pameran, restoran-restoran yang menjajakan berbagai jenis hidangan kuliner dari berbagai Negara seperti Perancis, Italia, Austria, dan Jepang, hingga sederetan area coffee house.

Selain itu, para pengunjung juga akan disuguhkan oleh berbagai jenis pusat-pusat perbelanjaan yang secara khusus juga menjajakan beraneka jenis souvenir atau kerajinan tangan khas dari berbagai Negara. Sementara bila pengunjung berkeliling disepanjang wilayah zona Taman Patung, akan terdapat sekitar 50 jenis koleksi replika patung-patung terkenal dari berbagai dunia.
Salah satu daya tarik lainnya yang dapat kita temukan disepanjang kawasan taman Window of the World adalah beberapa acara panggung hiburan berupa pertujukan tari-tarian dan musik yang dikabarkan telah diselenggarakan secara rutin setiap malamnya.
Berbagai kalangan pengunjung akan tampak berbaur dan ikut menikmati keceriaan dari sederetan acara yang juga dihadiri oleh artis-artis terkenal tersebut. Selain itu, beberapa kegiatan perayaan atau festival kebudayaan juga akan diselenggarakan pada waktu serta musim-musim tertentu.
Diantara berbagai jenis perayaan atau festival kebudayaan tersebut adalah Festival Musim Semi, Cherry Festival, Pekan Kebudayaan India, Beer Festival International, Pop Music Festival, Festival Musim Panas, hingga sederetan festival menarik khas dari berbagai Negara lainnya.
Untuk pencapaian ke Window of The World, pengunjung dapat menaiki:
·         Subway
Metro Line 1 dan turun di Stasiun Shijiezhichuang (Window of The World)
·         Angkutan umum
Dari stasiun kereta, naik Sightseeing bus 1, bisa juga bus no.101
Dari airport, naik bus 327
Dari sisi kota, naik bus 21, 26, 105, 113, 201, 204, 209, 210, 222, 223, 230, 232, 233, 234, 301, 311 ke Stasiun Shijiezhichuang (Window of the World) atau Baishizhou, berjalan sekitar 300 m langsung sampai di sana.
·         Taxi
Jika naik dari stasiun kereta, perkiraan tarifnya sebesar 50 RMB

Jika naik dari airport, perkiraan tarifnya sebesar 70 RMB

Monday, June 30, 2014

BRUNEI DARUSSALAM

Brunei Darussalam atau Brunei /bruːˈnaɪ/, nama resmi: Negara Brunei Darussalam, (bahasa Malaysia: Negara Brunei Darussalam, Jawiنڬارا بروني دارالسلام), adalah negara berdaulat di Asia Tenggara yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan. Negara ini memiliki wilayah seluas 5.765 km² yang menempati pulau Kalimantan dengan garis pantai seluruhnya menyentuh Laut Cina Selatan. Wilayahnya dipisahkan ke dalam dua bagian oleh negara bagian di Malaysia yaitu Sarawak.
Saat ini, Brunei Darussalam memiliki Indeks Pembangunan Manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura, sehingga diklasifikasikan sebagai negara maju. Menurut Dana Moneter Internasional, Brunei memiliki produk domestik bruto per kapita terbesar kelima di dunia dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Sementara itu, Forbesmenempatkan Brunei sebagai negara terkaya kelima dari 182 negara karena memiliki ladang minyak bumi dan gas alamyang luas. Selain itu, Brunei juga terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan dalam melaksanakan syariat Islam, baik dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.

Asal Usul Brunei
Silsilah kerajaan Brunei didapatkan pada Batu Tarsilah yang menuliskan Silsilah Raja-Raja Brunei yang dimulai dari Awang Alak Betatar, raja yang mula-mula memeluk agama Islam (1368) sampai kepada Sultan Muhammad Tajuddin (Sultan Brunei ke-19, memerintah antara 1795-1804 dan 1804-1807).
Brunei adalah sebuah negara tertua di antara kerajaan-kerajaan di tanah Melayu. Keberadaan Brunei Tua ini diperoleh berdasarkan kepada catatan ArabCina dan tradisi lisan. Dalam catatan Sejarah Cina dikenal dengan nama Po-li, Po-lo,Poni atau Puni dan Bunlai. Dalam catatan Arab dikenali dengan Dzabaj atau Randj.
Catatan tradisi lisan diperoleh dari Syair Awang Semaun yang menyebutkan Brunei berasal dari perkataan baru nah yaitu setelah rombongan klan atau suku Sakai yang dipimpin Pateh Berbai pergi ke Sungai Brunei mencari tempat untuk mendirikan negera baru. Setelah mendapatkan kawasan tersebut yang memiliki kedudukan sangat strategis yaitu diapit oleh bukit, air, mudah untuk dikenali serta untuk transportasi dan kaya ikan sebagai sumber pangan yang banyak di sungai, maka mereka pun mengucapkan perkataan baru nah yang berarti tempat itu sangat baik, berkenan dan sesuai di hati mereka untuk mendirikan negeri seperti yang mereka inginkan. Kemudian perkataan baru nah itu lama kelamaan berubah menjadi Brunei.
Replika stupa yang dapat ditemukan di Pusat Sejarah Brunei menjelaskan bahwa agama Hindu-Buddha pada suatu masa dahulu pernah dianut oleh penduduk Brunei. Sebab telah menjadi kebiasaan dari para musafir agama tersebut, apabila mereka sampai di suatu tempat, mereka akan mendirikan stupa sebagai tanda serta pemberitahuan mengenai kedatangan mereka untuk mengembangkan agama tersebut di tempat itu. Replika batu nisan P'u Kung Chih Mu, batu nisan Rokayah binti Sultan Abdul Majid ibni Hasan ibni Muhammad Shah Al-Sultan, dan batu nisan Sayid Alwi Ba-Faqih (Mufaqih) pula menggambarkan mengenai kedatangan agama Islam di Brunei yang dibawa oleh musafir, pedagang dan mubaligh-mubaliqh Islam, sehingga agama Islam itu berpengaruh dan mendapat tempat baik penduduk lokal maupun keluarga kerajaan Brunei.
Islam mulai berkembang dengan pesat di Kesultanan Brunei sejak Syarif Ali diangkat menjadi Sultan Brunei ke-3 pada tahun 1425 M karena sultan yang sebelumnya mengahwini puterinya dengan Syarif Ali. Sultan Syarif Ali adalah seorang Ahlul Bait dari keturunan / pancir dari Cucu Rasulullah Shalallahualaihi Wassallam yaitu Amirul Mukminin Hasan / Syaidina Hasan sebagaimana yang tercantum dalam Batu Tarsilah / prasasti dari abad ke-18 M yang terdapat di Bandar Sri Begawan, Brunei. Keturunan Sultan Syarif Ali ini kemudian juga berkembang menurunkan Sultan-Sultan disekitar wilayah Kesultanan Brunei yaitu menurunkan Sultan-Sultan Sambas dan Sultan-Sultan Sulu.
Kata Darussalam, istilah dalam bahasa Arab untuk "Tempat yang Damai" atau "Rumah Keamanan", disematkan pada abad ke-15 oleh Sultan ke-3, Syarif Ali, untuk menegaskan Islam sebagai agama negara, serta untuk meningkatkan penyebarannya.

Geografi
Brunei terdiri dari dua bagian yang tidak berkaitan; 97% dari jumlah penduduknya tinggal di bagian barat yang lebih besar, dengan hanya kira-kira 10.000 orang tinggal di daerah Temburong, yaitu bagian timur yang bergunung-gunung. Jumlah penduduk Brunei 470.000 orang. Dari bilangan ini, lebih kurang 80.000 orang tinggal di ibukota Bandar Seri Begawan. Sejumlah kota utama termasuk kota pelabuhan Muara, serta kota Seria yang menghasilkan minyak, dan Kuala Belait, kota tetangganya. Di daerah Belait, kawasan Panaga ialah kampung halaman sejumlah besar ekspatriat, disebabkan oleh fasilitas perumahan dan rekreasi Royal Dutch Shelldan British Army. Klub Panaga yang terkenal terletak di sini.
Iklim Brunei ialah tropis khatulistiwa, dengan suhu serta kelembapan yang tinggi, dan sinar matahari serta hujan lebat sepanjang tahun.

Demografi
Kira-kira dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang Melayu. Kelompok etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai ekonomi negara ialah orang Tionghoa (Han) yang menyusun lebih kurang 15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis ini juga menggambarkan bahasa-bahasa yang paling penting: bahasa Melayu yang merupakan bahasa resmi, serta bahasa TionghoaBahasa Inggris juga dituturkan secara meluas dan hampir 90% fasih dengan Bahasa Inggris, dan terdapat sebuah komunitas ekspatriat yang agak besar dengan sejumlah besar warganegara Britania dan Australia.
Islam ialah agama resmi Brunei, dan Sultan Brunei merupakan kepala agama negara itu. Agama-agama lain yang dianut termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong Hoa), agama Kristen, serta agama-agama orang asli (dalam komunitas-komunitas yang amat kecil).
Budaya Brunei seakan sama dengan budaya Melayu, dengan pengaruh kuat dari Hindu dan Islam, tetapi kelihatan lebih konservatif dibandingkan Malaysia. Penjualan dan penggunaan alkohol diharamkan, dengan orang luar dan non-Muslim dibenarkan membawa dalam 12 bir dan dua botol miras setiap kali mereka masuk negara ini. Setelah pemberlakuan larangan pada awal 1990-an, semua pub dan kelab malam dipaksa tutup. Mufti Brunei juga menfatwakan pengharaman rokok pada tahun 2011.

Pariwisata
1.  Istana Nurul Iman Brunei Darussalam
Istana Nurul Iman merupakan tempat kediaman Sultan Brunei Darussalam dan juga merupakan symbol kemegahan Negara ini. Istana ini memiliki luas 200.000 m2, yang didalamnya terdapat 1788 kamar, 110 garasi mobil, 18 elevator, 44 tangga, 257 kamar mandi, 5 kolam renang, masjid. Selain itu di kediaman sultan tersebut terdapat banyak koleksi mobil mewah yang berharga milyaran rupiah serta kandang kuda beserta kudanya untuk olahraga polo sang sultan.
2. Hasanal Bolkiah Mosque
Masjid Hasanal Bolkiah terletak di Bandar Seri Begawan tepatnya di kampong kiulap. Nama dari masjid ini diambil dari nama salah satu sultan yang ke 29. Masjid ini sangatlah megah karena didalamnya dihiasi dengan keramik-keramik mewah serta atap dan kubahnya dilapisi emas. Masjid ini bahkan disebut sebagai salah satu bangunan yang termegah di dunia.
3. Sultan Omar Ali Saefudin Mosque
Masjid ini pertama kali didirikan pada tahun 1958. Masjid ini diberi nama sesuai dengan nama sultan ke 28. Bangunan ini terletak di Kampung Ayer, yaitu sebuah kampong yang letaknya di atas air. Bangunan ini berlapiskan marmer dan kubahnya dilapisi dengan emas. Arsitektur pada bangunan ini merupakan perpaduan antara arsitektur Italia dan nuansa Islam.
4. Royal Relagia Palace
Royal Relagia Palace merupakan bangunan yang didirikan untuk memperingati pengangkatan sultan ke 29 yaitu Sultan Hasanal Bolkiah. Di tempat ini terdapat beberapa koleksi kerajaan seperti mahkota, jubah, alat perang serta pakaian kebesaran. Selain itu di tempat ini juga terdapat bukti dari kemerdekaan Brunei yang diperoleh pada tahun 1984.
5. Ulu Temburong National Park

Ulu Temburong National Park merupakan nama dari taman nasional yang dimiliki oleh Brunei Darussalam. Luas taman nasional ini sebesar 50.000 hektar. Namun taman yang dapat dikunjungi oleh masyarakat hanya 100 hektar. Ditaman yang dapat dikunjungi masyarakat atau turis terdapat camp peristirahatan, air terjun, rekreasi seperti wisata menyusuri sungai dan sebagainya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Brunei_Darussalam
http://wisata.galihpamungkas.com/5-tempat-wisata-di-brunei-darussalam/